Merangkak adalah salah satu tahap perkembangan pada bayi, sebelum mereka beranjak untuk berjalan, bertumpu dengan kedua kakinya yang mungil. Ketika bayi mulai merangkak, Bunda akan waspada terhadap hal-hal ini dengan kemampuan si bayi merangkak.
Baca Juga : Perlukah Bayi Keramas Setiap Hari?
Bayi Merangkak
Tahapan atau aktivitas merangkak adalah fase terpenting pada perkembangan bayi baru lahir yang tidak bisa Bunda abaikan. Merangkak adalah pilar utama untuk melatih saraf motorik bayi dan juga perkembangan keseimbangannya.
Jika Bunda perhatikan dengan seksama, si Kecil akan merangkak dengan lengan kanan dan kaki kiri, lalu sebaliknya secara bergantian. Proses inilah yang bisa disebut dengan cross-crawl. Pergerakan tangan dan kaki secara bergantian ini bisa menjadi tanda bahwa otak kiri dan otak kanan bayi seimbang.
Awalnya, untuk si bayi bisa merangkak, biasanya diawali dengan kemampuan bayi tengkurap dengan topangan kedua tangan. Hal ini tidak mudah untuk dilakukan oleh bayi, Bunda harus bisa menstimulasi bayi untuk merangkak. Agar bayi, tumbuh kembang dengan fisik yang baik. Merangkak akan membuat anggota tubuh bayi menjadi lebih terlatih. Tangan sendi, otot-otot besar maupun kecil, supaya lebih seimbang, juga dapat membantu dalam perkembangan dan pemahaman bahasa, dan juga kepekaan terhadap sentuhan dan visualnya.
Pada dasarnya, bayi akan merangkak mulai memasuki usia 6 sampai dengan 10 bulan, sekitar 50% bayi merangkak pada usia 7 bulan, dan 75% nya bayi mulai merangkak pada usia 10 bulan, dan sekitar 90% bayi terampil merangkak pada usia 11 bulan. Ketika bayi tidak bisa merangkak, ini sering terjadi karena bayi mengalami obesitas, malnutrisi, dan juga keterlambatan perkembangan.
Ada beberapa cara atau tipe merangkak pada bayi:
- Bayi merangkak dengan tangan dan lututnya
- Merangkak dengan tangan dan kakinya
- Bayi akan merangkak dengan menggunakan perutnya
- Bayi merangkak dengan cara mengesot
Kenapa Tahapan Bayi Merangkak Itu Penting?
Menurut ahli kesehatan, bahwa anak – anak yang telah belajar merangkak sejak masih bayi kebanyakan memiliki kondisi tubuh yang jauh lebih kuat ketimbang anak yang tidak pernah merangkak ketika masih bayi. Merangkak ini membutuhkan koordinasi pergelangan tangan, bahu, siku anak, hingga pergelangan tangannya supaya dapat menahan berat badannya.
Itu kenapa penting untuk mengajarkan dan melatih bayi supaya badannya lebih kuat untuk fase selanjutnya, yaitu belajar berjalan.
Ketika bayi merangkak, Bunda harus memperhatikannya, jauhkan dari benda-benda yang berbahaya bagi si bayi. Bunda juga jangan khawatir, akan adanya bakteri yang menempel pada tangan si bayi ketika ia mulai merangkak. Gunakan Protect Care Antibacterial Wipes, selain untuk membersihkan saat mengganti popok bayi, wipes ini berguna juga untuk membersihkan tangannya, maupun lutut dan kakinya.
Protect Care Antibacterial Wipes mengandung tea tree oli yang memiliki kualitas antiseptic alami, yang menjaga kulit dari bakteri, sehingga kulit bayi bersih, lembut, sehat secara higienis, dan tidak menyebabkan kulit iritasi. Untuk bisa merangkak, bayi perlu distimulasi agar cepat merangkak.
Cara Menstimulasi Bayi Cepat Merangkak:
- Bermain dengan mainan favoritnya
Ajaklah bayi bermain dengan mainan favoritnya, gunakan mainan kesukaan yang mempunyai warna yang mencolok. Bermainlah dengan bayi dengan cara menggeser-geser mainan hingga bayi bisa meraihnya sambil merangkak. Ini sangat berguna untuk melatih agar bayi bisa merangkak dengan lancar.
- Ikut merangkak
Bunda bisa memberikan contoh untuk si bayi dalam keadaan sambil merangkak. Ini berfungsi untuk bayi, yang akan meniru gerakan-gerakan Bunda. Perhatikan si bayi yang merangkak di tempat yang aman, dan jauhkan bayi dari hal-hal yang berbahaya.
- Tummy time
Ini salah satu cara untuk mestimulasi bayi merangkak dengan cara tengkurep atau tummy time. Untuk melatih bayi angkat kepala, perut, dan juga tubuhnya. Bunda bisa melakukan ini ketika sehabis bayi mandi pada sore atau pagi hari, ketika usia bayi diatas 2 bulan. Perhatikan dan juga lakukan pengawasan.
- Santai di matras
Gunakan matras untuk melatih bayi agar merangkak, dan merasakan lebih leluasa untuk bergerak kesana kemari. Bunda juga harus megurangi menggendong bayi agar bayi mau berlatih merangkak dengan menggerakan anggota tubuhnya.
- Melakukan pijat
Jika bayi Bunda sulit mendapatkan stimulasi untuk merangkak, ada baiknya bunda melakukan pijat seperti terapi okupasi, senam, dll. Jika ini tidak bekerja, langsung berkonsultasi dengan dokter yang ahli dibidangnya.
Setelah bayi Bunda berhasil merangkak, maka perhatikanlah kemampuan merangkak pada bayi, apabila bayi mengesot dan tidak bisa mengangkat perutnya, ini berarti otot-otot bayi masih dalam keadaan yang lemah.