Empeng atau biasa dikenal sebagai dot bayi memang menjadi pilihan yang tepat dan cermat sebagai pengganti puting air susu ibu. Beberapa studi yang pernah dilakukan memang menyatakan bahwa pacifier atau empeng bayi mempengaruhi minat si Kecil untuk tidak lagi menyusu langsung dari payudara Bunda. Sehingga penggunaan empeng bayi dianggap cukup membantu bagi ibu yang bekerja.
Baca Juga :Â Gaya Menyusui
Efek Menggunakan Empeng Bayi
Selain itu ada pula penelitian lainnya mengenai bayi mengempeng seperti yang dilakukan oleh Sigund Freud. Menurutnya tahap psikoseksual anak di usia 0 sampai 2 tahun memasuki tahap oral. Tahap ini ditandai dengan kebiasaan dan kecenderungan anak yang memasukkan semua benda yang ditemui ke dalam mulutnya. Hal ini terjadi karena si anak ingin merasakan dan mengenal barang baru. Kemudian barang kenalan baru tersebut akan memasuki skema otaknya, lalu membentuk asimilasi dan akomodasi.
Aktivitas oral di sini akan lebih banyak dan menitikberatkan dengan cara menghisap jempol, menggigit, serta salah satunya ‘ngempeng’. Pada usia 2 tahun, perkembangan tubuhnya akan lebih pesat. Tumbuh gigi di areal gusi anak akan menyebabkan ia merasa gatal. Salah satu solusi yang mampu mengurangi rasa gatal tersebut dengan menggigit barang-barang yang ditemuinya. Kebanyakan anak akan menjadi rewel ketika tidak menemukan obyek atau bahan yang bisa digigiti. Oleh sebab itu, kebanyakan orang tua memberikanya empeng untuk memuaskan rasa ingin tahu si Kecil. Terbukti, ketika anak menangis dan diberikan empeng, biasanya mereka akan lebih tenang.
Baca Juga :Â Teknik dasar menyusui
Dampak Empeng Bayi Terhadap si Kecil
Meski membuat bayi merasa nyaman dan tidur lebih nyenyak, namun pemberian empeng bayi masih menjadi kontroversi karena dapat berdampak buruk bagi bayi, seperti:
- Tidak higienis. Empeng sering jatuh ke lantai dan diberikan ke bayi tanpa disterilkan lagi. Ini berisiko memindahkan kuman dari lantai ke mulut bayi
- Memengaruhi pertumbuhan gigi & lengkung rahang. Ketika anak tumbuh gigi, ada kalanya dia menggigit atau menarik empeng dengan giginya. Tekanan yang ditimbulkan bisa memengaruhi bentuk rahang dan gigi
- Anak terlambat bicara. Menggunakan empeng memang tidak baik, salah satunya adalah adanya resiko terjadinya keterlambatan berbicara. Hal ini bisa terjadi karena otot mulut pada bayi kurang terlatih ketika menggunakan empeng.
- Gangguan infeksi telinga. Penggunaan empeng bisa mengakibatkan anak terkena infeksi telinga yang disebut otitis media akut. Kondisi ini diduga terjadi akibat perubahan tekanan antara telinga tengah dan tenggorokan bagian atas.Namun, bila Bunda sudah memutuskan untuk memberi anak pacifier atau empeng, berikut beberapa hal yang perlu Bunda perhatikan.
Buat batasan. Buatlah batasan kepada anak kapan dan di mana empeng boleh digunakan. Misalnya, empeng hanya boleh digunakan di kamar tidur saja pada waktu sore. Maka anak tidak boleh menggunakan empeng selain di tempat tidur pada sore hari atau Bunda dapat menemani anak saat akan tidur dengan menceritakan dongeng kesukaannya. Alihkan perhatiannya dengan mainan atau buku bacaan bila anak berada di tempat lain.
Jangan biasakan untuk memakai empeng. Biasakan anak untuk memakan atau meminum sesuatu menggunakan sendok atau sedotan saja dari pada harus menggunakan empeng. Bunda dapat menyiasatinya dengan merusak empeng bayi sedikit untuk menimbulkan kesan bahwa empeng sudah tidak layak pakai dan harus segera dibuang.
Jangan bawa empeng saat bepergian. Saat bepergian, jangan bawa dan menyimpan empeng meski anak akan menangis dalam perjalanan. Sebaiknya alihkan perhatiannya dengan cara lain yang bisa membuatnya tenang.
Jaga kebersihan mulut si Kecil. Kondisi mulut yang bersih dan segar akan membuat anak merasa nyaman dan lebih menikmati rongga mulutnya sehingga dapat menstimulus otaknya untuk tidak lagi menginginkan empeng. Sikat giginya dua kali sehari, dan lengkapi dengan mouthwash khusus anak yang memiliki kandungan aman serta sudah teruji oleh ahli gigi dan mulut seperti Minty Bubble Gum Mouthwash, Antibakterial Mouthwash yang yang dirancang khusus oleh ahli perawatan gigi dan mulut anak untuk memberikan 3x perlindungan yaitu membantu memperkuat gigi, mencegah gigi berlubang dan membuat nafas si Kecil lebih segar. Dengan sensasi minty bubble gum yang disukai anak-anak serta tidak mengandung gula dan alcohol menjadikannya mouthwash yang tepat untuk kebutuhan si Kecil.