Pantangan Ibu Hamil harus Bunda ketahui sedini mungkin di masa kehamilan yang masih muda demi menjaga kesehatan kandungan.
Mitos Pantangan Ibu Hamil
Di era modern seperti saat ini, ibu hamil dibombardir dengan berbagai macam nasihat seputar kehamilan. Tak hanya dari teman dan keluarga, tapi juga dari media sosial, pencarian web, hingga komunitas yang terdiri dari ibu-ibu hamil lainnya.
Yang membingungkan, berbagai rekomendasi ini terkadang saling bertentangan satu sama lain. Mulai dari makanan, minuman, cara tidur, cara berolahraga, pantangan ibu hamil apa sajakah yang sering beredar di antara masyarakat, dan apa kebenaran di baliknya?
Pantangan yang Berhubungan dengan Asupan Makanan atau Minuman
Pantangan ini mungkin merupakan pantangan yang paling sering Bunda dengar karena berkaitan langsung dengan kehidupan sehari-hari.
1. Jangan makan daging olahan
Pantangan ini sangat berdasar. Daging olahan seperti hot dog, sosis, salmon asap, dan daging lain yang diawetkan, dapat menyebabkan penyakit bawaan makanan, seperti listeriosis dan toksoplasmosis.
Daging potong atau daging utuh yang dijual mentah di pasar memiliki risiko untuk pertumbuhan bakteri. Untuk menghindarinya, pastikan memasak daging hingga benar-benar matang seluruhnya, selain juga memperhatikan penyimpanannya. Hal yang sama juga berlaku untuk konsumsi telur.
Hindari juga susu dan keju atau produk olahan susu lainnya yang tidak dipasteurisasi (susu segar). Selalu cuci produk untuk membantu menghilangkan bakteri berbahaya.
2. Jangan Makan Ikan
Larangan makan ikan bukan disebabkan oleh amisnya. Ikan, atau bahkan boga bahari secara umum sarat dengan vitamin dan mineral, seperti asam lemak omega-3, zinc, dan zat besi yang menyehatkan jantung. Nutrisi ini penting untuk Bunda dan Si Kecil. Namun, boga bahari yang kurang matang atau mentah dapat berisiko membahayakan kesehatan kandungan. Boga bahari memiliki kemungkinan membawa bakteri dan virus berbahaya, tapi bakteri dan virus ini akan musnah saat dimasak dengan matang.
Di luar paparan bakteri dan virus, beberapa ikan juga sebaiknya tidak dikonsumsi ibu hamil dan wajib menjadi pantangan karena kandungan merkurinya cukup tinggi, contohnya ikan tenggiri, ikan tuna, ikan hiu, ikan todak, ikan marlin, ikan nila. Beberapa dampak paparan merkuri yang berbahaya antara lain gangguan saraf, gangguan koordinasi tubuh, gangguan penglihatan, hambatan tumbuh kembang, dan kerusakan paru-paru.
3. Jangan Minum Kopi dan Soda
Beberapa ibu merupakan peminum kopi berat, sehingga ketika hamil mereka akan merasa sulit menghentikan kebiasaan minum kopi dan malah menjadi tertekan karena tidak bisa mengonsumsi minuman favoritnya.
Sebenarnya tidak ada larangan langsung untuk tidak mengonsumsi kopi sama sekali. Penelitian saat ini menunjukkan bahwa Bunda dapat mengonsumsi satu atau dua cangkir kopi setiap hari, tetapi jangan sampai secangkir kopi tersebut mengandung triple shot espresso. Bagaimanapun kafein dapat berjalan melalui plasenta dan meningkatkan detak jantung bayi.
4. Jangan Makan Makanan Pedas
Sebagian besar ibu hamil akan mengalami gangguan pencernaan akibat perubahan hormonal dan tekanan dari rahim yang membesar. Kondisi ini sendiri sudah cukup membuat Bunda merasa tidak nyaman selama kehamilan, apalagi konsumsi makanan pedas yang dapat memicu mulas. Makanan pedas memang tidak mempengaruhi janin, tapi akan membuat Bunda merasa sangat tidak nyaman.
Baca Juga : Hamil 5 Bulan: Kesehatan Fisik dan Pantangan Makanan
Pantangan yang Berhubungan Dengan Kebiasaan atau Gaya Hidup
1. Dilarang Melakukan Manicure/pedicure, Memakai Kosmetik, Perawatan Kulit, atau Mewarnai rambut.
Untuk merawat kuku, beberapa salon seringkali menggunakan perlengkapan yang mengandung bahan kimia. Jika ingin melakukan salah satu atau semua perawatan di atas, pastikan kosmetik, produk perawatan kulit, atau pewarna rambut yang Bunda gunakan tidak mengandung bahan kimia yang dapat membahayakan perkembangan otak bayi yang belum lahir.
2. Sebaiknya tidak Dekat – Dekat dengan Kucing
Pantangan ini merupakan salah satu pantangan ibu hamil yang sering didengar dan sudah beredar di masyarakat sejak lama. Benarkah berdekatan dengan kucing dapat membahayakan kehamilan?
Faktanya, Bunda dapat bebas berinteraksi dengan kucing, asal mencuci tangan sesudahnya. Namun, jika Bunda memelihara kucing di rumah, sebaiknya Bunda jangan membersihkan kotoran kucing.
Kotoran kucing dipenuhi dengan jutaan bakteri dan parasit. Salah satunya, Toxoplasma gondii yang sangat berbahaya bagi ibu hamil. Minta orang lain mengganti kotak kotoran kucing secara rutin dan sering, karena toksoplasmosis menjadi menular hanya setelah 1-5 hari di kotak kotoran. Jika Bunda sampai tertular, Bunda mungkin tidak akan menyadarinya hingga kehamilan Bunda mengalami komplikasi yang dapat menyebabkan keguguran atau lahir mati.
3. Sebaiknya Tidak Melakukan Hubungan Seksual Selama Kehamilan
Prostaglandin, zat dalam air mani, ditambah kontraksi yang terjadi saat berhubungan seks, dapat mempercepat persalinan dalam beberapa kasus. Beberapa dokter malah menganjurkan hubungan seksual selama kehamilan.
Seks selama kehamilan mungkin tidak aman untuk ibu hamil dengan riwayat keguguran berulang, persalinan prematur, perdarahan, atau serviks yang tidak kompeten (serviks menipis dan melebar tanpa kontraksi pada trimester kedua atau awal trimester ketiga. Kondisi plasenta previa (kondisi di mana plasenta menutupi serviks) juga berisiko mengalami perdarahan jika berhubungan seks selama kehamilan. Demikian juga jika ibu hamil mengalami ketuban pecah dini.
Agar lebih aman, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter kandungan Bunda sebelum melakukan kegiatan-kegiatan yang mungkin membahayakan kehamilan.
Baca Juga : Tahap Perkembangan Janin Dari Minggu ke Minggu
Pantangan Ibu Hamil, Haruskah dituruti?
Agar tidak kebingungan mengikuti pantangan mana yang hanya berdasar mitos, atau yang berdasar fakta, sebaiknya bekali diri dengan pengetahuan seputar kesehatan kehamilan dari sumber yang terpercaya. Manfaatkan masa kehamilan dengan merencanakan dan menyiapkan kedatangan Si Kecil dengan melakukan:
- Membaca literatur atau mengikuti kelas/konsultasi seputar kehamilan, persalinan, atau merawat bayi baru lahir.
- Melakukan kegiatan yang dapat memberi stimulasi, sekaligus meningkatkan bonding antara Bunda dan si jabang bayi, seperti misalnya mengajaknya mengobrol, membacakan cerita, atau memperdengarkan lagu.
- Riset untuk mencari dokter dan rumah sakit yang akan Bunda percayakan untuk mendampingi Bunda selama proses kehamilan dan persalinan nanti.
- Mempersiapkan tas bersalin.
- Mempersiapkan kebutuhan untuk si buah hati saat ia lahir nanti.
Untuk poin terakhir, mempersiapkan kebutuhan untuk Si Kecil bisa dimulai dari yang mudah, seperti membeli perlengkapan tidur, pakaian, popok, botol susu, breastpump, atau perlengkapan mandi, misalnya. Pastikan memperhatikan kebutuhan bayi saat membeli perlengkapan bayi ini.
Untuk peralatan mandi, misalnya, kulit bayi baru lahir lebih tipis dan sensitif dibandingkan kulit orang dewasa sehingga memerlukan perawatan dengan kelembutan ekstra. Rangkaian produk Cussons Baby Newborn mengandung bahan pilihan yang lembut, seperti minyak zaitun organik, chamomile alami, dan air murni. Rangkaian produk yang terdiri dari Cussons Baby Newborn Hair & Body Wash, Cussons Baby Newborn Lotion, dan Cussons Baby Newborn Cream juga telah teruji secara hypoallergenic dengan pH seimbang dan 0% perwarna & 0% alkohol, cocok untuk tubuh bayi baru lahir, dan bisa jadi salah satu pilihan untuk Si Kecil nanti.
Mengikuti saran kerabat atau keluarga memang sudah menjadi tradisi di negara kita, dan sering dikaitkan dengan menghormati yang lebih tua. Namun, ingatlah untuk selalu berpatokan pada anjuran dokter kandungan Bunda, alih-alih mengikuti secara membabi buta pantangan ibu hamil.
Alasannya, meski ada beberapa pantangan yang ternyata memiliki alasan kesehatan, kondisi kesehatan tiap ibu hamil akan berbeda, dan hanya Bunda dan dokter kandungan yang mengetahui kondisi kehamilan sejak awal.