Apa Bunda dan Ayah pernah mendengar istilah baby blues syndrome atau depresi pascapersalinan sebelumnya? Apakah baby blues bermasalah jika dialami bunda dan ayah? Yuk cari tahu lebih lengkapnya di artikel ini, simak yah!
Apa Itu Baby Blues Syndrome?
Baby blues syndrome adalah perasaan yang sangat sedih di hari-hari setelah bayi lahir dan itu sangat normal. Baca selengkapnya untuk mengetahui apa penyebabnya dan bagaimana cara menghadapi blues syndrome.
Memiliki bayi adalah perasaan yang indah, tetapi banyak Bunda tidak merasakan hal ini pada saat awal kelahiran. “baby blues” juga dikenal sebagai postpartum blues atau postpartum distress syndrome, ini adalah perasaan emosional yang dirasakan Bunda setelah melahirkan.
Jika Bunda baru saja melahirkan dan merasa mudah menangis, mudah tersinggung, dan sedikit tertekan, kemungkinan Bunda mengalami sindrom “baby blues”.
Apakah Setiap Bunda merasakan hal ini?
Tidak, tetapi sebagian besar Bunda akan merasakan ini. Diperkirakan sebanyak 50 – 80% dari Bunda yang baru melahirkan mengalami baby blues.
Gejala Baby Blues Syndrome
Setelah Bunda mengetahui tentang apa itu baby blues syndrome, selanjutnya yang perlu Bunda ketahui ialah Gejala dari baby blues syndrome itu sendiri.
Selain fluktuasi hormon, berbagai perubahan yang terjadi pasca persalinan, mulai dari penyesuaian rutinitas, pola tidur, hingga tanggung jawab baru sebagai seorang ibu, diyakini dapat memicu timbulnya sindrom baby blues.
Sindrom baby blues biasanya timbul 2–3 hari setelah kelahiran bayi dan dapat berlangsung hingga 2 minggu. Gejalanya dapat bervariasi pada setiap ibu, namun yang paling umum termasuk:
- Bunda akan menangis tanpa alasan yang jelas,
- Bunda merasa mudah kesal,
- Cepat merasa lelah,
- Hilangnya atau tidak memiliki rasa percaya diri,
- Bunda akan mudah tersinggung,
- Bunda akan sulit untuk istirahat,
- Dampaknya, Bunda akan enggan untuk memperhatikan si Kecil.
Kondisi di atas tidak boleh diabaikan secara berkelanjutan karena sindrom baby blues juga berdampak pada bayi karena penderitanya sering kali menghadapi kesulitan, bahkan mungkin kehilangan motivasi untuk merawat bayinya.
Dukungan dari orang-orang terdekat sangatlah penting untuk mengatasi kondisi baby blues tersebut. Jika Bunda mengalaminya, cobalah untuk berbagi perasaan dan kekhawatiran Bunda dengan pasangan atau anggota keluarga terdekat.
Tidak ada salahnya juga untuk meminta bantuan dalam menangani pekerjaan rumah sehingga Anda dapat lebih fokus pada merawat bayi dan diri sendiri. Selain itu, Bunda dapat perlahan-lahan beradaptasi dengan rutinitas baru sebagai seorang ibu hingga Bunda terbiasa.
Apa Penyebab Baby Blues Syndrome?
Hal ini dikarenakan hormon. Tubuh Bunda mengalami perubahan yang besar setelah melahirkan. Karena kelahiran itu sendiri, yang sangat melelahkan, dan kemudian susu (ASI) akan keluar.
Hormon yang dibutuhkan untuk melahirkan akan berkurang, dan hormon lainnya yang diperlukan untuk memproduksi ASI akan meningkat. Semua ini akan memberikan efek yang besar dari segi emosional Bunda.
Ditambah dengan adanya tanggung jawab baru untuk merawat bayi, merawat dan kesadaran bahwa hal baru ini akan membawa perubahan di hidup Bunda. Tidak heran beberapa wanita sedikit kewalahan dengan perubahan ini.
5 Penyebab Utama Bunda Mengalami Baby Blues
Pasca melahirkan atau setelah melahirkan sangatlah wajar bagi Bunda untuk mengalami baby blues. Bunda tidak harus menjalani perawatan untuk mendapatkan layanan kesehatan dari rumah sakit setempat.
Beberapa metode sederhana dapat diterapkan, seperti bertemu dengan komunitas ibu – ibu baru dan sekedar sharing pengalaman menjadi orang tua baru dapat membuat Bunda merasa tenang.
Bunda yang telah menjadi Ibu baru harus mengenal beberapa ciri-ciri baby blue supaya dapat mengatasi beberapa permasalahan depresi pasca melahirkan.
1. Faktor Kelelahan Mengasuh Bayi Baru Lahir
Persalinan yang sangat melelahkan untuk Bunda, kemudian harus mengajarkan bayi untuk minum ASI. Kedua hal tersebut bukanlah hal yang dapat dilakukan bayi baru lahir bisa langsung menyusui, Bun!
Hal tersebut adalah wajar, kegiatan melatih si Kecil untuk menyusui harus Bunda lakukan. Meski menguras waktu dan tenaga. Bunda menjadi kurang tidur dan lelah. Banyak lagi hal yang harus Bunda lakukan untuk si Kecil. Belum lagi Bunda harus berlatih pada masa transisi tersebut dari fase kehamilan hingga fase menjadi ibu atau ibu menyusui.
2. Sakit Pada Payudara dan Demam
Penyebab selanjutnya ialah ketika ASI Bunda mulai bisa diproduksi. Payudara Bunda akan cepat membesar dan Bengkak. Bayi baru lahir akan menyusu sekali 2 jam. Bahkan lebih. Kebanyakan bayi mudah lapar dan haus dan menyusu lebih banyak.
Jika Bunda memiliki bayi yang sulit menyusu hingga timbul permasalahan pada payudara menjadi bengkak dan ASI tidak lancar. Tipsnya ialah segera pompa ASI Bunda dan simpan di penyimpanan yang steril.
3. Kesulitan Bunda dalam Beradaptasi
Bunda susah menyesuaikan diri. Tanggung jawab baru yang bertambah menjadi seorang ibu membuat Ibu yang baru melahirkan kewalahan.
Tadinya mungkin Bunda hanya mengurus diri sendiri, tiba – tiba sekarang harus mengurus si Kecil, yang mulai memandikan bayi, buang air kecil, mengganti popok, saat bayi haus, lapar, hingga menidurkan bayi.
4. Hormon Bunda Menurun
Hormon dapat menjadi faktor penting Bunda mengalami baby blues pasca melahirkan. Ketika Bunda hamil, hormon meningkat atau naik. Akan tetapi setelah melahirkan, Bunda kehilangan banyak hormon.
Hal tersebut mempengaruhi kondisi tubuh Bunda sehingga mengalami sindrom baby blues setelah melahirkan.
5. Perubahan Fisik Tubuh
Ketika hamil Bunda menjaga makanan dengan sangat ketat. Tetapi ketika sudah melahirkan tidak menjaga pola makan.
Perubahan fisik tersebut menjadikan salah satu penyebab penting terjadinya baby blue setelah melahirkan.
Pola pikir seperti “makan apa aja supaya ASI Bunda lancar” harus diubah. Cara berpikir tersebut bisa membuat Bunda malah bertambah gemuk dibanding hamil.
Belum lagi ditambah adanya masukan dan omongan dari orang – orang seperti, “Setelah melahirkan Bunda bertambah gemuk ya?”, dan “Wow, Bunda sudah merasa senang ya, sampai bertambah gemuk begini.” Kata dan kalimat tersebut dapat membuat Bunda depresi hingga tertekan.
Berapa lama perasaan ini akan berakhir?
Bunda biasanya mengalami sindrom “baby blues” dalam 14 hari pertama setelah melahirkan, dan saat terburuk adalah 3 atau 4 hari sesudah kelahiran.
Cara Mengatasi Baby Blues Syndrome
Mengetahui perasaan ini akan muncul, ini dapat membantu Bunda. Cobalah untuk meluangkan waktu untuk beristirahat dan bersantai – hal ini mungkin tidak mudah, tetapi cobalah untuk tidur sebanyak mungkin, bahkan tidur siang dapat membantu.
Batasi jumlah pengunjung yang akan datang menjenguk Bunda, karena hal ini bisa melelahkan Bunda.
Apa yang harus dilakukan jika sindrom Baby Blues ini tidak berhenti?
Jika Bunda masih merasa sedih setelah 2 minggu, lakukan konsultasi dengan dokter karena Bunda kemungkinan mengalami depresi postpartfum. Gejala dari depresi postpartfum meliputi dibawah ini:
- sulit tidur
- cemas
- panik
- menangis secara tidak terkendali
- kurangnya minat/perhatian pada bayi
- Depresi Postpartum juga cukup umum, jadi jangan takut untuk mencari bantuan.
Perbedaan Sindrom Baby Blues dan Postpartum Depression
Antara baby blues syndrome dengan postpartum depression atau depresi pasca melahirkan hanya terletak pada frekuensi dan lamanya durasi. Jika Bunda telah mengetahui tentang apa itu baby blues, penyebab dan gejalanya, maka begitu pula dengan Postpartum depression.
Baca Juga: Cara Mengatasi Biang Keringat Pada Bayi
Perbedaannya ialah, jika baby blues merupakan sindrom yang lebih ringan dan tergolong sangat normal terjadi. Bunda merasa kaget, dan perasaan khawatir serta cemas tentang merawat bayi baru lahir, apakah Bunda bisa menjadi ibu yang bertanggung jawab. Sementara postpartum depression atau depresi pasca melahirkan akan berlangsung lebih lama, lebih kuat, dan lebih keras gejalanya. Bunda akan merasakan rasa sedih yang berlebih, cemas yang sangat dalam dari biasanya.
Demikianlah penjelasan singkat diatas tentang apa itu baby blues syndrome, penyebab, gejala, dan cara mengatasi baby blues. Hal seperti itu adalah normal bagi Bunda pasca melahirkan. Yang perlu Bunda lakukan ialah, tetap stay positive dan melakukan berbagai persiapan yang matang sebelum melahirkan, baik itu fisik maupun mental.