Penting untuk setiap anak di imunisasi. Jadwal imunisasi bayi terbaru 2024 dari IDAI menjadi solusinya karena satu dari tugas penting orang tua adalah menjaga kesehatan anak. Salah satu cara yang efektif untuk melindungi kesehatan anak adalah dengan imunisasi. Imunisasi merupakan cara yang ampuh untuk mencegah berbagai penyakit serius yang dapat membahayakan anak. Namun, apa yang terjadi jika terlambat? Dan imunisasi apa saja yang masih dapat dikerjakan jika terlambat? Mari kita bahas lebih lanjut.
Apakah Imunisasi? Haruskah setiap anak di imunisasi?
Bunda, Imunisasi adalah upaya untuk menimbulkan atau meningkatkan kekebalan seseorang terhadap suatu penyakit, sehingga jika suatu saat terpapar dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya akan sakit ringan
Setiap anak berhak mendapatkan perawatan kesehatan, salah satunya melalui pemberian imunisasi. Jadi, imunisasi sebenarnya hak anak yang wajib dipenuhi oleh orang tua. Dengan imunisasi orang tua telah melindungi anak dari kemungkinan tertular penyakit berat sekaligus tidak menjadi sumber penularan bagi anak lain di sekitarnya.
Benarkah imunisasi menggunakan vaksin yang mengandung lemak babi?
Tidak benar Bunda. Pada proses penyemaian induk bibit vaksin tertentu 15 – 20 tahun lalu, ketika proses panen beberapa jenis bibit vaksin tersebut bersinggungan dengan tripsin pankreas babi untuk melepaskan induk vaksin dari persemaiannya. Tetapi induk bibit vaksin tersebut kemudian dicuci dan dibersihkan total dengan cara ultrafilterisasi ratusan kali, sehingga pada vaksin yang diteteskan atau disuntikan pada bayi balita tidak mengandung tripsin babi. Hal ini dapat dibuktikan dengan pemeriksaan khusus.
Rekomendasi IDAI: Jadwal Imunisasi Bayi Terbaru 2024
Berikut adalah jadwal imunisasi anak terbaru yang dianjurkan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) untuk tahun 2023 dan bisa digunakan untuk acuan jadwal imunisasi bayi dan anak tahun 2024:
- Hepatitis B: Diberikan pada usia 0 dan 18 bulan.
- Bacillus Calmette Guérin (BCG): Diberikan saat bayi berusia 0–1 bulan.
- Difteri Pertusis Tetanus (DPT): Pemberian dilakukan pada usia 2, 3, dan 4 bulan, serta booster pada usia 5 tahun.
- Hemophilus Influenza Type B (Hib): Pemberian pada usia 2, 3, dan 4 bulan, dan booster pada usia 15 bulan.
- Polio: Pemberian dilakukan pada usia 1, 2, 3, dan 4 bulan serta booster pada usia 18 bulan.
- Campak: Pemberian dilakukan pada usia 9, 12, dan 15 bulan.
- Rotavirus: Mulai dari usia 6 minggu.
- Pneumococcus (PCV): Mulai dari 7–12 bulan.
- Influenza (Flu): Mulai dari usia 6 bulan.
- Vaksin Meningokokus: Mulai dari usia 8 minggu.
- Vaksin Mumps, Measles, Rubella (MMR): Mulai dari usia 6 bulan.
Pengulangan Jadwal Imunisasi Anak
Ada beberapa jenis imunisasi yang perlu diulang:
- Polio: Booster yaitu dosis 2 saat usia 18 bulan.
- DTP: Booster yaitu dosis 4 saat usia 18 bulan dan dosis 5 saat usia 5 tahun.
- HiB: Booster yaitu dosis 4 saat usia 15-18 bulan.
- PCV: Booster yaitu dosis 4 di antara usia 12-15 bulan.
- Campak: Booster yaitu dosis 2 saat usia 18 bulan dan dosis 3 saat usia 6-7 tahun.
Melengkapi Jadwal Imunisasi Bayi
Berikut ini adalah beberapa jenis vaksin untuk melengkapi jadwal imunisasi sebelumnya:
- Vaksin Japanese Encephalitis (JE): Mulai usia 9 bulan.
- Vaksin Varisela: Mulai usia 1 tahun.
- Vaksin Hepatitis A: Mulai usia 1 tahun.
- Vaksin Tifoid Polisakarida: Mulai usia 2 tahun.
- Vaksin Human Papilloma Virus (HPV): Mulai usia 9-14 tahun.
- Vaksin Dengue: Mulai usia 6-16 tahun.
Mengapa jadwal imunisasi di beberapa praktek dokter, klinik / rumah sakit berbeda-beda?
Jangan bingung ya Bunda, perbedaan jadwal imunisasi bayi dan anak pada kurun waktu yang berbeda di beberapa praktek dokter antara lain karena sumber rujukan yang berbeda, adanya pergeseran pola penyakit tertentu, adanya modifikasi untuk memudahkan orang tua, atau pertimbangan khusus berdasarkan keadaan bayi dan anak pada saat itu. Apabila diamati lebih teliti, jadwal yang seolah berbeda-beda tersebut umumnya masih berada rentang umur jadwal yang dianjurkan oleh Program Imunisasi Nasional maupun Imunisasi rekomendasi IDAI.
Jadwal yang terbaik adalah yang masih masuk di dalam rentang umur Jadwal Program Imunisasi Nasional maupun Rekomendasi IDAI
Baca juga: Jadwal Imunisasi Anak Tahun 2020
Mengapa Setiap Anak Wajib Mendapatkan Imunisasi Lengkap?
Ada beberapa alasan mengapa setiap anak perlu mendapatkan imunisasi secara lengkap:
1. Melindungi Anak Dari Penyakit Berbahaya
Sejumlah penyakit yang dulunya umum dan mematikan, sekarang dapat dicegah melalui imunisasi. Beberapa contoh penyakit tersebut adalah polio, campak, dan batuk rejan.
2. Melindungi Masyarakat atau Herd Immunity
Imunisasi tidak hanya melindungi individu yang diimunisasi, tapi juga orang lain di sekitarnya. Jika sebagian besar orang telah diimunisasi, penyakit akan kesulitan menyebar dan komunitas secara keseluruhan menjadi lebih sehat.
3. Mencegah Wabah Penyakit
Ketika kekebalan komunitas tercapai melalui imunisasi, wabah penyakit dapat dicegah. Kekebalan komunitas penting untuk melindungi mereka yang tidak bisa mendapatkan imunisasi, seperti bayi yang terlalu muda atau individu dengan sistem kekebalan lemah.
Bagaimana Jika Anak Telat Imunisasi, Apakah Bahaya?
Jika anak terlambat mendapatkan imunisasi, jangan khawatir. Sebaiknya, bicarakan dengan dokter atau petugas kesehatan tentang cara mengejar jadwal imunisasi. Pedoman umumnya adalah melanjutkan jadwal imunisasi dari mana anak tertinggal, tanpa perlu memulai ulang dari awal.
Bayi / Anak sedang pilek batuk bolehkah di imunisasi?
Bayi yang batuk pilek ringan tanpa demam boleh diimunisasi Bunda, kecuali bila bayi sangat rewel, imunisasi dapat ditunda 1 – 2 minggu kemudian. Bila ragu, Dokter dapat memastikan setelah memeriksa si kecil.
Baca juga: Perkembangan Bayi 3 Bulan: Membangun Ikatan Dengan Bonding
Imunisasi Apa Saja yang Masih Bisa Dikerjakan Jika Telat dan yang Tidak Bisa Dikejar?
Hampir semua jenis imunisasi masih dapat diberikan meski anak telat mendapatkannya. Beberapa contoh imunisasi yang masih dapat dikerjakan jika terlambat adalah imunisasi DPT (Difteri, Pertusis, dan Tetanus), Hepatitis B, PCV (Pneumococcal Conjugate Vaccine), dan lainnya.
Namun, ada juga beberapa jenis imunisasi yang memiliki batas waktu tertentu. Contohnya, imunisasi rotavirus yang harus diberikan sebelum anak berusia 8 bulan, dan dosis terakhir harus diberikan sebelum anak berusia 8 bulan 0 hari. Jadi, jika anak sudah melewati batas waktu tersebut, imunisasi rotavirus tidak bisa dikejar lagi.
Apakah jadwal imunisasi untuk bayi prematur harus ditunda?
Betul Bunda, vaksin polio sebaiknya diberikan sesudah bayi prematur berumur 2 bulan atau berat badan sudah > 2000 gram, demikian pula DPT, hepatitis B dan Hib.
Nah Bunda, semoga semakin jelas bagi bunda dan keluarga tentang pentingnya imunisasi sesuai jadwal bagi si kecil. Kini Bunda tidak perlu khawatir lagi untuk membawa dan melengkapi jadwal imunisasi si kecil ya. Sehingga buah hati Bunda dapat terlindung dari berbagai penyakit menular dan si Kecil dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal.
Rekomendasi Produk Perawatan Bayi Baru Lahir
Setelah memastikan bahwa anak Anda mendapatkan imunisasi tepat waktu berdasarkan jadwal yang telah disebutkan di atas, perawatan yang tidak kalah penting adalah menjaga kebersihan dan kesehatan kulit mereka. Salah satunya dengan menggunakan produk yang khusus dirancang untuk kulit bayi yang masih baru lahir seperti Cussons Baby Newborn Hair & Body Wash.
Produk ini dirancang dengan formula yang sangat lembut dan aman untuk kulit bayi. Dilengkapi dengan Organic Olive Oil dan Chamomile, produk ini mampu membersihkan badan dan rambut si kecil tanpa menciptakan busa yang bisa keringkan kulit mereka. Selain itu, produk ini tidak mengandung pewarna dan memiliki pH yang seimbang, menjaga kulit bayi tetap lembut dan sehat.
Lebih lanjut, Cussons Baby Newborn Hair & Body Wash telah teruji hypoallergenic, artinya sangat minim risiko menimbulkan reaksi alergi pada kulit si kecil. Jadi, bagi Anda yang sedang mencari produk perawatan kulit bayi baru lahir yang aman dan berkualitas, Cussons Baby Newborn Hair & Body Wash bisa menjadi pilihan yang tepat. Yuk, cobain sekarang juga!
