Hai Bunda, perlu waktu yang tepat lho untuk mengenalkan makanan baru pada bayi. Dan tidak semua makanan bisa dikenalkan begitu saja. Ada beberapa makanan yang memiliki rambu-rambu saat mengenalkannya. Bukan hanya usia tepat yang harus diperhatikan, risiko alergi dan cara mengenalkan yang benar juga perlu menjadi catatan, Bun. Berikut ini bahan makanannya:
Baca Juga : Pro Kontra Anak Bermain dengan Makanan, Benarkah Bisa Bikin si Kecil Lebih Pintar?
Madu
Berikan madu pada bayi setelah ia berusia 1 tahun. Bila terlalu cepat diberikan, madu dapat menyebabkan penyakit botulisme, yakni keracunan makanan yang sangat serius. Madu memang terkenal memiliki khasiat yang baik bagi kesehatan anak seperti meningkatkan kekebalan tubuh, namun demikian kandungan madu bisa berbahaya untuk bayi di bawah usia 1 tahun.
Strawberry
Tunggu hingga usia 1 tahun. Terutama jika terdapat riwayat alergi yang kuat pada keluarga. Pada beberapa bayi, strawberry bisa mengakibatkan ruam akibat keasaman buah. Selain itu strawberry juga bisa mengakibatkan gejala asma dan eksim. Saat mengenalkan strawberry, perlakukan makanan ini seperti mengenalkan makanan baru dengan tetap mengikuti aturan menunggu 4 hari. Jika terdapat gejala-gejala alergi seperti pembengkakan pada lidah, bibir atau wajah, ruam kulit, muntah dan diare, segera hentikan dan hubungi dokter.
Selai Kacang
Perkenalkan saat si kecil berusia 2 tahun. Namun jika Bunda, suami atau keluarga ada yang memiliki reaksi alergi yang kuat, maka sebaiknya tunggu hingga usia 3 tahun. Kacang menjadi salah satu makanan yang memiliki risiko alergi.
Finger Food
merupakan makanan yang dipotong seukuran jari sehingga anak bisa mengambil dan menggenggamnya dengan baik. Kenalkan pada anak sekitar usia 9 bulan, ketika ia mulai bisa mengambil benda dengan cara menjumput menggunakan jarinya. Finger food pertama sebaiknya makanan yang lunak, bisa berupa potongan buah seperti pisang, apel atau pir, maupun sayuran yang matang seperti wortel rebus, kentang rebus atau labu siam yang telah direbus dan pasta rebus yang lunak.
Sereal
Bisa dimulai dari usia 6 bulan. Pilih sereal untuk bayi usia 6 bulan dan harus dihaluskan terlebih dahulu serta sajikan dalam bentuk pure. Pilih sereal tanpa rasa seperti oat. Encerkan oat yang sudah dihaluskan dengan ASIP atau susu formula hingga encer menyerupai ASI. Dengan begitu bayi lebih mudah mencoba makanan baru ini. Untuk bayi yang sudah lebih tua, sereal bisa dikonsumsi tanpa dihaluskan terlebih dahulu sehingga anak bisa merasakan teksturnya.
Sushi
Kenalkan sushi setelah ulang tahun yang pertama. Pilih restoran yang bersih dan bereputasi baik. Atau Bunda juga bisa memilihkan sushi yang sudah melalui proses pemasakan seperti digoreng atau dipanggang. Tidak perlu banyak-banyak saat mencoba, cukup satu potong saja agar anak bisa merekam rasa lezat sushi.
Minum Air Putih
Sebaiknya dikenalkan saat anak mulai belajar makan makanan padat. Saat ini ia butuh lebih banyak cairan untuk membantu mencerna makanan padatnya. Tetap batasi pemberian air putih, cukup 100 cc saja sehari dan bertahap meningkat sesuai dengan usianya. Tapi ketika ia sakit demam atau panas, perlu ekstra air sehingga Bunda bisa memberikan air putih dalam jumlah lebih. Konsultasikan terlebih dahulu pada dokter anak.
Crackers dan Bagel
Makanan ini melibatkan gigi untuk mengunyah, karena tekstur makanan ini kasar dan keras. Jadi saat anak sudah cukup memiliki gigi pada usia 1 tahun ia bisa mencoba makanan ini. Tetap cermati dan awasi saat makan bagel dan crackers untuk meminimalkan risiko tersedak, atau gusinya yang belum tumbuh gigi bisa terluka.
Baca Juga : Tips Pemberian Makanan Pendamping ASI
Nah, Bunda punya pengalaman memperkenalkan makanan pada bayi kesayangan Bunda? Share ke Bunda Cussons lainnya di kolom komentar dibawah ini, yuk!